JAKARTA,- Heboh di media sosial anak artis yang menjadi pengantin menggunakan suntiang Minangkabau, tapi memakai busana buka aurat menghentak rasa keminangkabauan ketua Pengurus Bundo Kanduang Minang (PBKM) Jakarta Suherni Syam.
“Iya, rasa keminangkabauan kita dihentakkan oleh seorang pengantin perempuan yang konon bukan orang Minangkabau” kata Suherni di Jakarta hari ini (31/7).
Suherni mengatakan, penampakan pengantin yang memalukan orang Minangkabau itu sudah viral di Medsos.
“Ini berita sudah viral, untuk itu kami telah membahas persoalan dengan semua tokoh tokoh Minang di rantau, baik langsung maupun secara online melaluiWA Grup” katanya.
Menurut Suherni kejadian pelecehan terhadap adat dan budaya Minangkabau ini baik yang dilakukan oleh orang Minangkabau sendiri, maupun orang luar Minang sudah sering terjadi .” Semua prihatin dalm hal ini, ini sudah sering terjadi bukan sekali ini” ujarnya.
Mirisnya lagi, kata Suherni pelakunya rata rata artis. Dalam kasus terakhir yang viral menurut infonya, yang perempuan bukan orang Minang, namun mempelai laki lakinya ayahnya orang Minang.
“Selain memakai suntiang dengan pakaian yang jauh dari adat Minang dan agama Islam, di depan umum berciuman dan berpelukan, ini betul betul penghinaan akan baju kebesaran dan suntiang kito” katanya.
PBKM Jakarta kata Suherni tidak akan membiarkan dan mendiamkan kasus. “Kami sedang mendiskusi langkah langkah apa yang diambil, tak tertutup kemungkinan kita ambil langkah langkah hukum ” tegas Suherni Syam yang pernah menghentikan joget Goyang Mak Taci di Monas tahun 2022 lalu.”Kita sudah berkoordinasi dengan pengacara, pak Azra’i, apa tindakan kita sedang didalami” tegasnya.
Reaksi PBKM didukung oleh tokoh tokoh masyarkat Minang di Jakarta. Suherni menyebut nama nama tokoh dimaksud seperti Buya Dr Elfa , Buya Dainul ( pembina PBKM DKI) Mayjen (Purn) Sukrawardi , Bundo Nevi Irwan Prayitno ( pembina PBKM DKI) anggota DPR RI, dan Bundo Raudah Thaib ketua Bundo Kanduang Sumatera, dan ketua BK RKKL (Bundo Linda Mutia) juga mendukung tindakan PBKM DKI Jakarta
Suherni menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan tokoh tokoh lainnya yaitu Ketua BK DPP IKM
<span;>Bundo Hj Nurdiati Akmal dan Ketua Indo Jalito Bundo Yetti Wili serta ormas Minang lainnya di Jakarta.
Besok, ( 1 Agustus,-red) kata Suherni, tokoh tokoh Bundo Kanduang Minang dan Tokoh Perantau itu akan berdiskusi dengan ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Dr. Fauzi Bahar Dt. Sati.
“Mudah mudahan nanti ada sikap kita secara adat untuk pelaku pelecehan adat ini” kata Suherni lagi.
Selanjutnya PBKM mendorong LKAAM Sumbar untuk mempatenkan semua simbol simbol budaya sekaligus mensosialisasi nilai nilai budaya. “Kita berharap tak ada lagi yang melecehkan adat budaya kita” ujarnya (M.Khudri)