Opini  

Visi, Misi, dan Karakteristik Lembaga Pendidikan Islam

Oleh Dalla Firman

Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam IAIN Batusangkar

Dewasa ini, Lembaga Pendidikan Islam menjadi alternatif bagi orang tua dalam menyekolahkan anaknya. Sekolah-sekolah yang bersifat ‘Islami’ dianggap lebih mampu mewadahi anak-anak untuk belajar ilmu-ilmu dunia dan juga akhirat. Seiring meningkatnya minat untuk masuk ke Lembaga Pendidikan Islam, maka semakin berjemurlah sekolah-sekolah yang turut memiliki visi, misi, dan karakteristik selayaknya Lembaga Pendidikan Islam. Sebenarnya, apakah hal yang membuat tren meningkatnya minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan islam ? Kemudian, apa saja visi, misi, dan karakteristik dari lembaga pendidikan Islam ?

Pendidikan Islam adalah jenis pendidikan yang menjadikan ajaran Islam sebagai landasan pengetahuan untuk program studi yang telah akan diselenggarakan. Nilai-nilai yang ada pada agama Islam juga menjadi nilai-nilai yang diaplikasikan ke kehidupan manusia. Sejatinya dalam menghadapi perkembangan zaman, Lembaga Pendidikan Islam harus menghadapi rintangan yang berat. Berbagai situasi yang rumit harus dihadapi, mulai dari pelaksanaan pendidikan yang harus menyesuaikan dengan zaman tetapi tetap harus memegang nilai-nilai keislaman, hingga usaha untuk menciptakan output yang sesuai dengan keinginan masyarakat pada umumnya.

Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bertugas mewujudkan cita-cita nasional, sekolah harus menjalankan tugasnya dengan baik. Sekolah tentunya harus dikelola dengan baik agar tidak menghambat proses pendidikan yang berlangsung. Salah satu elemen penting yang harus dimiliki sekolah adalah visi dan misi. Kedua hal ini sangat penting supaya dalam operasionalnya, sekolah dapat berjalan sesuai jalur dan mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, penting bagi lembaga pendidikan islam untuk memiliki visi dan misi agar dapat mewujudkan cita-cita insan yang ulul albab. Visi dan misi ini haruslah dirumuskan sejak awal lembaga didirikan, sehingga program-program yang diusung pun dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Visi misi yang dibangun merupakan tujuan, cita-cita, dan harapan dari pendidikan islam. Pondasinya dibangun dari nilai-nilai dan senantiasa berpegang pada nilai nilai tersebut.

Syafii maarif(Muslih Asa, ed:155) berpendapat bahwa visi pendidikan islam adalah “manusia yang unggul secara intelektual, kaya dalam amal, serta anggun dalam moral dan kebijakan”. Keberadaan visi ini tentunya menempati posisi yang penting, dimana ia dirumuskan terlebih dahulu untuk kemudian diwujudkan dengan misi. Dibalik tren meningkatnya kembali minat masyarakat terhadap pendidikan Islam, ada alasan tersendiri. Menurut Malik Fadjar, terdapat empat tuntutan yang harus dipenuhi oleh pendidikan islam supaya dapat menjadi alternatif, antara lain : Cita-cita dengan langkah-langkah operasional yang jelas di dalam usaha mewujudkan cita-cita pendidikan islam, Kelembagaan yang diberdayakan kembali dengan sistem yang ditata ulang, manajemen yang ditingkatkan dan diperbaiki, sumber daya manusia yang mutunya ditingkatkan.

Adapun karakteristik dari lembaga pendidikan islam, secara umum terbagi dua, yaitu karakteristik pesantren dan karakteristik madrasah. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan islam yang dikelola secara konvensional, terdapat asrama atau pondok dan juga kyai sebagai sentra utama atau pusat dari lembaga tersebut (Syarif, 1983:5). Di masa kini, pesantren pesantren pun sudah banyak yang mengikuti perkembangan zaman. Karena sejatinya tidak ada standarisasi baku bagi semua pesantren, pesantren itu sendiri mempunyai bentuk yang beragam sedari awal.

Selanjutnya adalah karakteristik madrasah. Madrasah sejatinya hadir sebagai akumulasi dari berbagai macam kebudayaan di Indonesia. Mulai dari tradisi asli, hindu budha, islam, hingga barat (Malik Fadjar,1998:19). Maka dari itu, madrasah telah menjadi salah satu lembaga yang turut memiliki peran tersendiri dalam panggung pembentukan peradaban bangsa. Sebelum adanya madrasah, pendidikan dan pengajaran dilaksanakan di pesantren dan masjid. Namun seiring berkembangnya zaman, proses pembentukan jaringan intelektual menjadi lebih terbuka. Terdapat proses bergerak dari islam yang bercorak mistik menuju ke Islam Sunni ( Malik Fadjar, 1998: 22 ).

Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa visi adalah keinginan, cita-cita, dan harapan tentang masa depan. Sementara itu, misi adalah perwujudan lebih jauh dari visi. Baik visi maupun misi, keduanya harus diperhatikan dalam proses kepemimpinan dan manajemen. Visi misi yang dapat memberikan arah sekaligus motivasi akan membentuk perencanaan yang baik. Lembaga Pendidikan Islam dapat kita lihat pada pesantren dan madrasah dengan segala karakteristiknya. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang terikat dengan pondok, sedang madrasah sebagai lembaga pendidikan yang lebih modern dengan bentuk yang lebih mirip dengan sekolah umum. Seiring berjalannya waktu, banyak lembaga pendidikan islam yang menggabungkan kedua karakteristik tersebut dan menjadi alternatif bagi masyarakat dalam melanjutkan pendidikan. (***)

(Penulis merupakan tim pengajar SD Negeri 43 Anau Kadok Talang, Kec Gunung Talang)