BATUSANGKAR – Wagup Sumbar Audy Joinaldy menyaksikan Balai Benih Induk (BBI) di Ladang Laweh Rambatan kurang termanfaatkan secara maksimal, dan membutuhkan pengembangan.
“Salahsatu yang bisa dikembangkan adalah menjadikannya kawasan BBI ini sebagai Minang science technopark,” kata Wagup didampingi Bupati Eka Putra saat berkunjung ke BBI Ladang Laweh Rambatan, Kamis (15/7).
Dikatakan, konsep tekhnopark adalah pengembangan teknologi akan dikhususkan dibidang pertanian sebagai sektor hilirisasi.
Menurut Wagub pada kawasan ini bukankah ketersediaan air yang kurang memadai, namun melihat kondisi langsung di lapangan, dirasa air tidak masalah karena di sekitar lokasi ini ketersediaan sumbernya cukup.
“Saya meminta pada Balitbang untuk dibuatkan blueprintnya. Dan perlu ditambahkan technopart ini disamping pengembangan teknologi, juga menjadi sarana edukasi teknologi bagi pelajar tingkat SD-SMP, ” ujarnya Wagub Audy.
Dikatakan, aset BBI Ladang Laweh Rambatan di bawah pengawasan pemerintah provinsi ini, makanya harus bermamfaat bagi masyarakat dan daerah, sesuai rencana pemanfaatan BBI ke depannya.
Dalam kunjungan kerja ke Tanah Datar, Wagub didampingi Kepala Balitbang Reti Wafda, Kadis Kesehatan Arry Yuswandi, Kadis SDA dan Bina Konstruksi Rifda, Kadis Cipta Karya Fathol Bari, Kadis Pariwisata Novrial dan Kadis Pertanian, Pangan dan Hortikultura Syafrizal.
Rangkaian kegiatannya dengan meninjau pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas Batipuh 1, menyaksikan bendungan irigasi Batang Selo di Tanjung Emas, penyerahan bantuan 1 unit ventilator untuk RSUD MA Hanafiah Batusangkar serta penyerahan bantuan masker untuk siswa di SD 06, 09 dan 16 Baringin Batusangkar.
Sementara, Bupati Eka Putra menyambut baik dan berterimakasih atas kunjungan Wagub bersama rombongan.
“Kami Pemkab dan masyarakat merasa terhormat dan senang kedatangan pak Wagub, kedatangan ini untuk meninjau langsung sekaligus membawa program terutama dalam bidang teknologi, dan saya bersama jajaran, siap mendukungnya,” ungkap Bupati.
Kata Eka Putra, menyatakan terimakasih karena sangat terbantu dengan program-program dibawa ke Tanah Datar, ini sangat berarti mengingat keterbatasan APBD, apalagi ditambah adanya refocusing anggaran. (ydi)