Meski demikian, pihaknya mengapresiasi adanya gerakan babaliak ka surau yang telah diinisiasi oleh Ketua MUI Sumbar melalui pendirian Surau Buya Gusrizal Gazahar di Kota Bukittinggi.
“Di sana generasi muda dididik bukan hanya mengaji saja, ada kegiatan beladiri, pelajaran adat, kesenian juga,” sebutnya.
Selanjutnya Wagub Nasrul juga menyinggung peran dan fungsi niniak mamak yang mulai memudar, khususnya terkait upaya-upaya pembinaan terhadap dunsanak yang berada di kampung halaman.
“Kok dapek niniak mamak berfungsilah untuak mambina anak kamanakan,” harapnya.
Di samping itu ia juga menyoroti bagaimana upaya seluruh pihak dalam melestarikan bahasa Minang. Selaku orang Minangkabau, bahasa merupakan identitas yang wajib dilestarikan.
“Kita tentu tidak ingin, jangankan paham Datuak, bahasa Minang saja tidak dikuasai, bagaimana cara berkomunikasi dengan anak kemenakan dikampung,” pungkasnya.
Terakhir ia mengharapkan, melalui dialog dan dukungan dari tokoh Minang dimanapun berada, cita-cita masyarakat Minangkabau bisa diwujudkan. (yose)