Jakarta – Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung menegaskan pentingnya optimalisasi riset untuk mencapai swasembada pangan. Ia mendorong kolaborasi program beasiswa bagi putra putri terbaik bangsa Indonesia untuk belajar di Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Tamsil dalam penjajakan kerjasama di bidang riset pangan dan beasiswa antara DPD RI dengan Universitas Arkansas, Amerika Serikat, yang berlangsung di Ruang Pimpinan DPD RI, Jakarta, Senin (23/12). Tamsil mengakui, kerjasama bidang riset antara Universitas Arkansas dengan Pemerintah Indonesia perlu ditempuh untuk mendukung program swasembada pangan dan makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Presiden Indonesia, Bapak Prabowo Subianto mempunyai program swasembada pangan dan makan bergizi gratis. Dua program tersebut saya pikir relevan dengan apa yang nantinya bisa dikerjasamakan di bidang riset antara Universitas Arkansas dengan Pemerintah Indonesia,” ujar Tamsil.
Lebih lanjut, senator asal Sulawesi Selatan itu juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara agraris dengan basis pertanian rakyat, butuh kekuatan riset sebagai fondasi utama untuk membuka potensi swasembada pangan. Tamsil menyebut, riset mampu menghasilkan teknologi tepat guna serta mendukung penyediaan bahan pangan berkualitas dalam program makan bergizi gratis.
“Riset memungkinkan pengembangan varietas unggul yang lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan perubahan iklim, serta meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kualitas melalui inovasi teknologi tepat guna. Kami juga percaya, bahwa riset yang terarah bisa memastikan ketersediaan pangan hewani yang mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan,” Ucap Tamsil.
Oleh karena itu, sebagai politikus dan tokoh pendidikan, Tamsil menegaskan bahwa DPD RI berkomitmen mendorong inisiatif untuk kolaborasi dibidang riset dan pendidikan. Ia berharap, pertemuan ini mampu membuka gerbang kerjasama untuk memberikan lebih banyak peluang bagi mahasiswa Indonesia belajar di Universitas Arkansas.
“Kami berharap ada peningkatan kerjasama terkait beasiswa bagi putra putri terbaik bangsa Indonesia untuk belajar di Universitas Arkansas. Saya mendapat informasi bahwa sudah ada beberapa mahasiswa Indonesia yang pernah mengambil riset di Universitas Arkansas, dan saya pikir perlu lebih banyak lagi tawaran riset, agar mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang menyerap ilmu di Universitas Arkansas semakin banyak jumlahnya,” harap Tamsil.
Profesor Bidang Mikrobiologi Unggas Departemen Ilmu Unggas sekaligus Direktur Asosiasi Program Pascasarjana Biologi Sel dan Molekuler Universitas Arkansas, Amerika Serikat, Profesor Adnan Alrubaye menyampaikan apresiasi terhadap mahasiswa dan peneliti asal Indonesia yang bekerja di Universitas Arkansas. Ia mengakui mahasiswa Indonesia sangat produktif melakukan riset dan mempublikasikan karya di jurnal ilmiah. Hal itu lanjut Adnan, berdampak positif bagi universitas. Atas pencapaian tersebut Adnan menawarkan posisi manajer riset kepada Andi Asnawati, salah satu mahasiswa doktoral yang kuliah di Universitas Arkansas sejak tahun 2018.
Menurut Adnan, Arkansas merupakan salah setu sentra pangan utama di Amerika Serikat. Selain beras, beberapa jenis pangan seperti budidaya sapi dan unggas, merupakan produk unggulan dari Arkansas yang telah dikembangkan berdasarkan riset dari universitas. Karena itu, ia menilai merupakan langkah tepat jika Indonesia melakukan kerjasama dengan Universitas Arkansas. Adnan juga menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang tertarik menempuh pendidikan di kampusnya.
Pertemuan ini turut dihadiri staf khusus Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Profesor Sri Hartati R. Suradijono, yang selanjutnya akan menindaklanjuti rencana kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Profesor Adnan Alrubaye sebagai representasi Universitas Arkansas. (r)