Ia juga minta agar TPIP dan TPID harus banyak kerja dilapangan untuk mengecek apakah kendala produksi ataupun kendala distribusi.
“TPIP dan TPID tidak hanya fokus kendalikan inflasi saja, tapi juga harus pro-aktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif dan membantu meningkatkan produktifitas petani dan nelayan serta memperkuat protektor UMKM agar mampu bertahan dan bisa naik kelas ,” tutupnya.
Sumatera Barat tercatat mengalami inflasi yang rendah pada Mei 2021. Berdasarkan Berita Konsumen Statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum di Sumatera Barat pada Mei 2021 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,19 persen month to month (mtm), atau meningkat dibandingkan realisasi April 2021 yang mengalami deflasi sebesar -0,01 persen (mtm). Realisasi inflasi Sumatera Barat pada Mei 2021 tercatat lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi Kawasan Sumatera sebesar 0,17 persen (mtm) maupun realisasi inflasi nasional sebesar 0,32 persen (mtm).
Sementara itu , Genius mengatakan, kehadirannya selaku kepada daerah di Rakornas tersebut sangat penting sebagai koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan inflasi. Genius mengatakan apa yang dikatakan oleh Presiden RI sudah selaras dengan strategi dan langkah yang dilakukan oleh Pemko Pariaman.
Presiden, ingin sektor pertanian lebih ditingkatkan karena terbukti mampu bertahan di era-pandemi ini dan sektor ini menjadi salah satu penunjang ekonomi di Kota Pariaman. Sekarang tinggal penerapan dan pemaksimalan fungsi digitalisasi untuk pengembangan UMKM dan petani.
Ia juga akan terus menekan inflasi dan menaikkan pertumbuhan ekonomi di Kota Pariaman. “Dimasa pandemi ini kita terus berupaya agar pertumbuhan ekonomi Kota Pariaman terus naik. Sekarang sudah diangka 3 persen dan kita upayakan naik lagi sehingga berdampak pada investasi di Kota Pariaman”, ujarnya.
Terbukti, lanjutnya lagi bahwa Kota Pariaman mulai dilirik oleh beberapa bank swasta dan BUMN untuk membuka kantornya di Kota Pariaman. (agus)