PARIAMAN – Walikota Pariaman Genius Umar kukuhkan pengurus Bundo Kanduang, Kecamatan Pariaman Timur di Kantor Camat setempat, Sabtu (19/8).
Genius Umar mengatakan bahwa, Bundo Kanduang memiliki peranan dan tugas yang penting, yaitu menanamkan nilai-nilai adat budaya Minangkabau, mulai dari sopan santun, etika, adab dan lain sebagainya kepada generasi penerus nantinya.
“Adanya organisasi bundo kanduang sebagai pertanda adat budaya Minangkabau itu melekat pada diri orang Minang dimana mereka berada. Melalui eksistensi para bundo kanduanglah, budaya adat Minangkabau dirawat dan dijaga,” ujar Wali Kota Pariaman, Genius Umar.
Genius menuturkan Bundo Kanduang itu ibarat pohon, kalau kokoh pohonnya, maka akan tumbuh subur dan terjaga pohon tersebut, tetapi kalau keropos pohon tersebut, maka kita akan menunggu saja kapan pohon tersebut akan roboh, dan pohon itu adalah Adat dan Budaya.
“Seandainya di daerah kita tidak ada Bundo Kanduang mulai dari tingkat Kota, Kecamatan sampai Desa dan kelurahan, dan juga organisai LKAAM di daerah kita ini, siapa nantinya yang akan menjaga adat dan istiadat serta budaya sopan santun, yang telah ada sejak lama di budaya timur kita ini, dan Bundo Kanduang, harus dapat meningkatkan perannya dalam meningkatkan sumber daya manusia bagi Puti Bungsu dan Rang Mudo di Kota Pariaman,” ungkapnya.
Walikota yang juga Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Kota Pariaman juga menerangkan keresahanya atas “Polusi Budaya”, seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada Peringatan Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 78 kemaren, bahwa begitu kasarnya budaya kita saat ini, yang tidak mencerminkan adat budaya timur yang telah ada sejak lama.
“Dengan adanya arus globalisasi, dalam prosesnya ada elemen-elemen budaya lokal seringkali tersingkirkan bahkan diabaikan, sehingga keberagaman yang telah ada selama berabad-abad menjadi terancam, dan budaya sopan santun yang ada sejak lama yang diturunkan dari generasi ke generasi, saat ini mulai tergerus,” terangnya.
Lebih lanjut Genius mengatakan dampak utama dari fenomena polusi budaya berimplikasi pada persoalan kehilangan identitas nasional dan perubahan nilai dan norma di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia, apalagi kita di Minangkabau yang mempunyai filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
“Karena itu, kita perlu duduk Bersama Kembali, bagaimana Bundo Kanduang, LKAAM Bersama dengan Pemerintah Daerah, untuk dapat merumuskan kedepanya, agar budaya Minagkabau dan sopan santun yang ada selama ini, dapat kita warisakn ke generasi selanjutnya, dengan membuat sosialisasi dan kita turun ke sekolah-sekolah, mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi,” tutupnya.
Dirinya juga mengucapkan selamat kepada pengurus bundo kanduang Kecamatan Pariaman Timur. Pengukuhan yang dilakukan oleh Ketua Bundo kanduang Kota Pariaman Arrahmi, dihadiri juga oleh Ketua TP PKK Kota Pariaman Ny.Lucyanel Genius, Ketua GOW Kota Pariaman Ny. Indriati Mardison, Forkopimca, Pengurus Bundo Kanduang Kota Pariaman, Camat Pariaman Timur, M. Arif Gunawan beserta istri, serta Kepala Desa dan istri se kecamatan Pariaman Timur.(agus)