PAYAKUMBUH-Tim penilai utama dan tim penilai independen tingkat Provinsi Sumatera Barat datang ke Kota Payakumbuh, untuk melakukan penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2022.
Kedatangan tim penilai yang terdiri dari Medi Iswandi, Deti Kuartini Putri dan kawan-kawan itu, untuk melihat real data dukung yang telah disampaikan Pemko Payakumbuh saat penilaian tahap 1 lalu. Kota Payakumbuh lolos 3 besar Provinsi Sumatera Barat, dan akan mencari siapa yang juara 1 untuk melaju ke tingkat nasional.
Dalam acara itu, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Ketua DPRD Hamdi Agus, Sekretaris Daerah Rida Ananda, asisten, staf ahli, kepala OPD dan stakeholder terkait. menyambuat rombongan yang datang itu.
Sekretaris Daerah Rida Ananda, kepada wartawan, Senin (7/2), mengatakan, dengan adanya penilaian ini, terus mendorong Pemko untuk menyusun dokumen perencanaan yang komprehensif, terukur dan sistematis.
“Ini mendorong sinkronisasi program dengan pemerintah provinsi dan pusat, lalu mendorong OPD melaksanakan kerja efektif dan efisien, serta pemerintah berinovasi dalam melaksanakan perencanaan pembangunan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Hamdi Agus, berharap Kota Payakumbuh dapat maju ke tingkat nasional dan meraih juara. DPRD sangat mendukung Pemko dalam pembangunan dan bersama-sama mengawasi kebijakan. Menurutnya, sebegai mitra kerja, DPRD dan Pemko Payakumbuh mempunyai hasil kerja sama yang baik selama ini.
“Selalu memberi masukan, termasuk saat reses ada usulan dari masyarakat untuk pembangunan, ini dikawal hingga ke Musrembang di tingkat kota dan akhirnya menjadi rencana kerja perangkat daerah. Kami juga mengapresiasi atas arahan dan binaan dari Pemprov Sumbar. Kita tentu ingin terus memacu Pemko untuk berbuat semakin baik. Dan muncul inovasi baru demi melaksanakan pembangunan dan terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur, sesuai amanat UUD 1945,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, menyampaikan, kesesuaian perencanaan pembangunan kota dengan visi misinya periode 2017-2022, serta keserasian dengan program provinsi dan pusat. Dengan mengoptimalkan persentase anggaran belanja itu, dirinya membangun kawasan ekonomi baru guna meningkatkan peluang bagi pelaku UMKM. Ditambah, adanya potensi geo strategis Kota Payakumbuh di tengah-tengah perlintasan Riau-Sumbar.
“Di awal, acuan umum yang menjadi pragmatis, bagaimana belanja langsung dan tak langsung dioptimalkan. Kota ini tak punya objek wisata alam yang bagus seperti di luar daerah. Yang membuat kota ini digemari untuk dikunjungi adalah kulinernya yang beragam, makanya upaya mendatangkan orang ke kota ini yang kita lakukan. Upaya itu terdiri dari penataan kota dengan adanya pedestrian area dan pujasera, serta sarana pendukung lainnya,” ucap Riza.
Dari sisi Ketua Tim Penilai Medi Iswandi, menyampaikan, PPD tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Karena pada tahun dulu cukup Kepala Bappeda yang memaparkan, malah kalau kepala daerah yang tampil maka dikurangi nilainya.
“Tahun sekarang, sesuai arahan Bappenas, yang presentasi adalah kepala daerah,” pungkasnya. 207