Resti mengaku baru pertama kali melewati jalur ini. Dahulunya, setiap kali ke Solok, ia mesti ke Padang dulu, itu memakan waktu 4 sampai 5 jam dan baginya itu cukup melelahkan.
“Saya jarang main ke Solok, karena jauh. Sekarang karena sudah ada jalan tembus, saya tertarik untuk mencoba. Ternyata betul apa yang dikatakan orang-orang, jalannya bagus hanya beberapa kilometer yang belum di aspal, waktu tempuhnya pun hanya satu setengah jam,” ungkap perempuan yang mengaku bekerja sambil kuliah di Universitas Terbuka (UT) ini.
Dampak Ekonomi
Kehadiran jalan tersebut, juga efektif memacu perekonomian kedua daerah. Alahan Panjang sudah semakin ramai dikunjungi wisatawan lokal dari Pesisir Selatan, begitu juga sebaliknya. Tidak hanya itu, sektor perdagangan kedua daerah pun menjadi semakin mengeliat, hanya dalam waktu 1,5 jam, ikan segar dari Pesisir Selatan dan sayur segar dari Alahan Panjang bisa saling bertukar daerah.
Hal itu dirasakan Zikri, pemilik kedai makanan di jalan Lintas Sumatera Alahan Panjang. Sejak akses itu bisa dilewati pengendara, omset penjualannya meningkat tiga kali lipat pada hari libur.
“Jika hari libur biasanya jual beli kami sekitar Rp200 ribu perhari. Sekarang, bisa mencapai Rp900 ribu perhari,”katanya.
Menurutnya, pengendara yang lewat tidak hanya masyarakat yang hendak berwisata. Banyak juga, kendaraan pick up yang membawa ikan segar dan sayuran dari Pesisir Selatan ke Solok dan sebaliknya.
Di kedainya, Zikri menyediakan berbagai makanan cepat saji. Seperti nasi goreng dan mie rebus. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati hangatnya teh hitam Kayu Aro. Teh yang diproduksi di daerah tersebut.
Diketahui, pembangunan jalan sepanjang 44 Km lebih tersebut masih dalam proses pengaspalan sekitar 5,6 km lagi. Sementara pengerasannya sudah tuntas, oleh karena itu jalan tersebut sudah dibuka dan bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Direncanakan pembangunan jalan itu akan dituntaskan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2025 nanti, dengan kebutuhan tambahan anggaran sekitar Rp35 miliar lagi. Anggaran itu akan digunakan untuk pengaspalan jalan sekitar 5,6 Km ditambah dengan pelebaran badan jalan arah Bayang sekitar 625 meter.
Rincian dana APBD Sumbar yang telah dialokasikan sejak awal pembangunan jalan tersebut adalah pada 2021 sebesar Rp 27,3 Miliar, 2022 senilai Rp 16,2 Miliar, 2023 senilai Rp23 Miliar, 2024 senilai Rp9,5 Miliar. Rencananya pada 2025 membutuhkan sekitar Rp 35 Miliar lagi untuk penuntasannya.(Adpsb/Bud)