PADANG PANJANG – Di tengah pandemi covid-19 yang belum juga ada tanda-tanda akan mereda, sebuah gerakan sosial dalam bidang pendidikan digagas oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Pasar Usang, Kota Padang Panjang. Gerakan itu dinamakan dengan Petir, yang merupakan singkatan dari peduli pendidikan dan prestasi.
Program yang ditujukan untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu itu diluncurkan secara resmi oleh Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran Dt. Paduko Malano, Rabu (7/10) di gedung M. Syafei.
Turut hadir Wakil Walikota Asrul, Wakapolres Kompol Hamidi, Kepala Dinas Pendidikan M. Ali Tabrani, CEO Toko Besi Hidayah H. Ali Usman Syuib selaku donatur utama, Lurah Pasar Usang Romi Arrahman, Ketua LPM Syafriyanto, Ketua Petir Nini Yanti dan pengurus, serta ketua RT se-Kelurahan Pasar Usang.
Walikota Fadly Amran mengapresiasi gerakan yang dibuat LPM Kelurahan Pasar Usang itu. Melalui gerakan itu diharapkan anak-anak terbantu mengatasi kesulitan mereka dalam bidang pendidikan, terutama pada masa pandemi covid-19 ini.
“Covid-19 telah menimbulkan dampak luar biasa terhadap masyarakat, termasuk dampak sosial dan ekonomi. Untuk mengatasinya tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah semata, semua elemen harus ikut berperan,” katanya.
Walikota berharap gerakan yang dibuat LPM Pasar Usang itu diikuti kelurahan-kelurahan lainnya. “Terimakasih kepada LPM Pasar Usang dan para donatur yang telah bekerja keras membuat gerakan ini. Semoga gerakan ini terus berlanjut dengan skala lebih besar,” harapnya.
Ali Usman selaku donatur utama program tersebut menyebut, hatinya tergerak membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu di Pasar Usang setelah melihat dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan covid-19. Bantuan itu juga sebagai wujud rasa syukur atas usaha yang dijalaninya selama hampir 15 tahun.
“Saya berharap program ini berkelanjutan. Insya Allah saya akan tetap menjadi donatur. Saya mengimbau para donatur lainnya, mari kita bantu program ini,” ajaknya.
Ketua LPM Syafriyanto didampingi Ketua Petir Nini Yanti menyebutkan, untuk tahap awal ini Petir menyalurkan bantuan berupa seragam sekolah, sepatu, tas dan alat tulis kepada 150 anak, yang nilainya masing-masing Rp300 ribu.
“Dalam launching hari ini, kita serahkan masing-masing RT satu orang dulu. Dan untuk anak-anak yang lainnya akan kita bagikan di kantor lurahnya, jadwalnya nanti menyusul,” ujar Syafriyanto.
Yan Bayok, panggilan akrab Syafriyanto mengaku, Petir juga telah menerima bantuan dari donatur berupa 4 unit android. Bantuan tersebut akan diserahkan kepada anak untuk belajar daring. “Lantaran jumlahnya hanya 4 unit, kita harus seleksi ketat dulu siapa yang akan menerima,” timpal Nini.
Sejalan dengan harapan walikota, LPM Pasar Usang juga bertekad menjalankan program itu secara berkelanjutan. “Insya Allah berlanjut, bahkan kalau bisa menjangkau warga luar Pasar Usang. Kami imbau para donatur, mari kita bantu, mari jadi bapak asuh,” ajak Yan Bayok dan Nini. (Jas)