PADANG-Sabtu, (2/2) pukul 16.27.34 WIB, wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut memiliki kekuatan M=6,0 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=6,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,92 LS dan 99,98 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 105 km arah tenggara Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 26 km.
Gempa bumi ini didahului oleh gempa dengan kekuatan M=5,3 dalam rentang 24 menit. Gempa cukup mengejutkan warga Padang dan sekitarnya. Warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam pers rilisnya di grup whatsApp media menjelaskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,92 LS dan 99,98 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 105 km arah tenggara Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 26 km.
“Gempa bumi ini didahului gempa berkuatan M=5,3 dalam rentang 24 menit.
• Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal, akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra,” katanya, Sabtu (2/12).
Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault).
“Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Solok II-III MMI Padang, Pariaman, Painan III-IV dan Kepulauan Mentawai (Tua Pejat,Pagai Selatan) IV-V MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” terangnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 10 kali, dengan kekuatan magnitudo terbesar M=4,7. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (inatews.bmkg.go.id atau www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” terangnya. (givo)