PASAMAN-Dalam sehari, tiga mayat diduga kuat korban pembunuhan ditemukan di Pasaman. Hiruk masyarakat dibuatnya. Tidak pernah-pernah ini terjadi sebelumnya. Penemuan tiga mayat ini, berasal dari dua kasus berbeda. Sepasang mayat ditemukan tanpa busana di Rimbo Malampah, Kecamatan Tigo Nagari. Berumur dewasa, sepasang mayat yang diduga korban pembunuhan ini, ditemukan dalam kondisi menggenaskan di dasar jurang berkedalaman sekitar 50 meter di tepi jalan lintas Pasaman-Pasaman Barat, via Kecamatan Simpang Alahan Mati-Tigo Nagari, Kamis (16/5).
Sontak, lokasi penemuan langsung dikerumuni warga. Polisi yang datang ke lokasipun langsung memasang garis polisi. Mayat perempuan sedikit berbadan atau gemuk ditemukan dalam kondisi tertelungkup tanpa busana dengan alas kasur warna putih bermotif merah di sampingnya. Sementara mayat pria, ditemukan beberapa meter di dekat mayat perempuan.
Sekitar pukul 13.45 WIB, mayat ini berhasil dievakuasi oleh tim dan dibawa ke RSUD Lubuk Sikaping.Kapolres Pasaman, AKBP Hasanuddin melalui Kapolsek Bonjol, Iptu Roni mengatakan, identitas kedua mayat tersebut masih dalam identifikasi oleh pihak kepolisian setempat.
Sementara Kasatreskrim Polres Pasaman, AKP Lazuardi mengatakan di sejumlah bagian tubuh korban ditemukan bekas penganiayaan. Diduga kuat, kedua mayat merupakan korban pembunuhan. Saat di RSUD, proses evakuasi dan identifikasi kedua korban cukup alot. Tidak begitu banyak petunjuk atau barang bukti yang berhasil diamankan petugas.
Hanya berupa kain sarung, alas kasur atau selimut dan sandal yang ditemukan di lokasi penemuan mayat kedua korban. Diduga, kedua mayat bukan warga Kecamatan Simpang Alahan Mati atau Kecamatan Tigo Nagari. Sebab, warga sekitar penemuan, tidak ada yang mengenal korban atau merasa kehilangan anggota keluarganya. Di sisi lain, penemuan sesosok mayat lainnya, terjadi di Kecamatan Panti. Korbannya, seorang anak, RS (10) yang masih duduk di bangku SD.
Ia sebelumnya dilaporkan hilang. Walinagari Panti, Yefrialdi mengatakan, korban yang dilaporkan hilang, Rabu (16/5), ditemukan meninggal di kebun warga yang berjarak sekitar tiga kilometer dari rumah korban.
“Baru ditemukan, sekitar pukul 13.00 WIB tadi dalam keadaan meninggal. Warga belum berani mengevakuasi, masih menunggu anggota Polsek Panti,” kata Yefrialdi. Korban yang merupakan warga Suka Damai II Jorong Bahagia, Nagari Panti, Kecamatan Panti ini, ditemukan oleh salah seorang masyarakat setempat.
Hingga akhirnya diberitahukan kepada masyarakat lain dan pihak keluarganya.Di sisi lain, sebelumnya korban dilaporkan hilang, karena tak kunjung pulang usai memberi makan ikan di kolam keluarganya. Ia pergi dari rumah, Rabu (16/5) sekitar pukul 12.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat BA 3880 DR.Karena tak kunjung pulang hingga sore hari, keluarga korbanpun melapor ke Polsek Panti. Namun di hari yang sama sekitar pukul 20.00 WIB, ada orang tak dikenal menghubungi orang tua anak tersebut melalui handphone bahwa korban diculik.
Kemudian orang yang menelfon orang tua korban ini, meminta uang tebusan sebesar Rp250 juta. Namun ini belum bisa dipastikan kebenarannya, sebab masih didalami pihak kepolisian. Hingga akhirnya, korban ditemukan meninggal dunia. Tidak saja korban, sepeda motor Honda Beat yang dikendarainya, juga ditemukan. Sepeda motor ini ditemukan terpisah dari jasad korban sekitar 500 meter. (202)