SIMPANG AMPEK – Antrean kendaraan yang panjang di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terus terjadi dalam satu pekan terakhir di Kabupaten Pasaman Barat, meskipun Pertamina menegaskan bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak mengalami pengurangan.
“Kita bingung mengapa BBM jenis pertalite sulit ditemukan. Kami harus antre berjam-jam di SPBU baru bisa mendapatkan minyak,” kata seorang pengendara bernama Nal (48).
Menurutnya, mereka sengaja antre di SPBU sejak pagi, karena pada siang hari, pertalite seringkali sudah habis.
“Setelah antre selama dua jam, kadang-kadang minyak sudah habis saat giliran saya,” tambahnya.
Sal (50), warga lainnya, juga merasa heran dengan antrean panjang untuk mendapatkan BBM. Panjangnya antrean bahkan bisa mencapai dua kilometer.
“Tapi mau bagaimana lagi, kita butuh BBM, jadi terpaksa antre berjam-jam. Yang aneh, di kios-kios minyak selalu ada,” katanya.
Sales Branch Manager (SMB) Pertamina Rayon III Sumbar, Dery, menjelaskan bahwa sampai saat ini pasokan BBM tidak mengalami pengurangan. Namun, pihaknya akan tetap memantau kondisi di lapangan.
“Saat ini, kami memastikan alokasi pertalite di SPBU sesuai dengan kuota BPH Migas,” tegasnya.
Pihak Pertamina saat ini berkoordinasi dengan SPBU dan aparat penegak hukum untuk memastikan penyaluran BBM jenis pertalite tepat sasaran ke masyarakat.
Mengenai antrean kendaraan di SPBU, mereka menganalisis bahwa hal ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan BBM di masyarakat.
“Kami ingin fokus agar penyaluran BBM subsidi ini tepat sasaran ke masyarakat,” tambahnya.
Terkait dugaan bahwa oknum yang mengisi BBM berulangkali menyebabkan kelangkaan BBM, pihak Pertamina menegaskan bahwa mereka akan menindak tegas pelanggaran yang dilakukan oleh oknum SPBU atau masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.