PAYAKUMBUH – Meninggalnya seorang warga asal Kota Payakumbuh, usai dirujuk ke RSAM Bukittinggi dan dimakamkan sesuai prosedur kewaspadaan, ternyata bukan tertular Virus Corona (Covid-19). Dari hasil pemeriksaan laboratorium pengujian SWAB di labor Universitas Andalas (Unand), diketahui hasilnya negatif. Dengan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut, sudah menjawab kecemasan masyarakat termasuk pihak keluarga yang meragukan penyebab kematian pasien.
Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 yang juga Walikota Payakumbuh Riza Falepi, melalui juru bicara tim gugus tugas yang juga Kadis Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal, kepada wartawan, Selasa (7/4), mengatakan, informasi terkait meninggalnya seorang pasien wanita berinisial E, di Kelurahan Tigo Koto Dibaruah, Kecamatan Payakumbuh Utara itu sempat membuat heboh publik Luak Limopuluah. Terlebih pasien dimakamkan sesuai protokoler penanganan Covid-19.
“Sebelum meninggal dunia, pasien itu sempat dirawat di RSI Ibnu Sina Payakumbuh sejak Jumat 3 April 2020 sore. Pihak rumah sakit mendiagnosa pasien mengalami stroke hemoragig. Sabtu, 4 April pagi, karena kondisinya memburuk, pasien dirujuk ke RSAM Bukittinggi. Disana, pasien sempat dilakukan pemeriksaan paru-paru. Setelah ditanya ke keluarga, pasien ternyata sempat kontak dengan saudaranya yang pulang dari Jakarta, pada 23 Maret 2020,” ujarnya.
Menurutnya, hanya beberapa jam mendapat penanganan di UGD, pasien pun meninggal dunia. Pihak rumah sakit sepakat memberlakukan protokoler penanganan Covid-19 terhadap jenazah pasien. Termasuk proses penguburan jenazah di Kota Payakumbuh. “Sebelum dimakamkan, pihak RSAM melakukan pemeriksaan spesimen pasien. Hasil SWAB-nya sudah keluar, dan hasilnya negatif. Artinya, pasien meninggal dunia bukan karena terpapar virus corona,” tambahnya.