Silaturahmi dilanjutkan dengan dialog bersama Ketua RT setempat, Risman. Risman meminta, jika pasangan Emzalmi-Desri terpilih, agar memperhatikan dan membenahi sistem drainase. Pasalnya, daerah tersebut rawan banjir jika hujang datang.
“Kami meminta Pak Des untuk memebenahi drainase di sini nantinya jika terpilih. Sebagai RT, kami juga meminta Pak Em dan Pak Des nantinya adil dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin, tanpa mementingkan partai dan kelompok semata,” tegasnya.
Warga lainnya, Kiki, berharap Emzalmi-Desri Ayunda membenahi sistim di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang nantinya. Jangan sampai seperti saat ini, di Baznas bercokol kader dan simpatisan partai tertentu. Sebab, Baznas itu milik umat, bukan milik partai.
Menjawab harapan masyarakat tersebut, Desri Ayunda menegaskan, dirinya maju bersama Emzalmi di Pilkada kali ini adalah untuk semua lapisan warga Kota Padang. Ia pun menceritakan panjang lebar sebab ia berpasangan dengan Emzalmi.
“Saya maju di Pilkada tahun ini sebagai wakil dari Pak Em. Sementara sebelumnya saya maju sebagai calon Walikota di Pilkada sebelumnya. Saya kalah tipis di empat kecamatan, dan menang di 7 kecamatan. Kekalahan telak saya berada di Pauh Kuranji, kampung Pak Em,” terangnya.
Menurutnya, ia maju bersama Emzalmi atas desakan ninik mamak, tokoh masyarakat, dan anak nagari. Ia dan Emzalmi diminta untuk membenahi ekonomi di daerah ini dan meningkat kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat.
“Berdasarkan data yang kami peroleh, tingkat kemiskinan di Kota Padang mencapai 26 persen. Itu artinya, 1/4 dari penduduk kota ini hidup di bawah garis kemiskinan. Kami merasa terpangil sebagai anak nagari untuk membenahi kondisi yang memilukan ini,” ungkapnya.
Dikatakannya, Emzalmi-Desri juga bertekad memperbaiki dunia pendidikan. Sebab, saat ini mutu pendidikan daerah ini berada di bawah kabupaten/ kota lainnya di Sumbar. Padahal, Kota Padang merupakan Ibukota Provinsi Sumatera Barat.
“Kita akan menjadikan Padang sebagai kota pendidikan religius berbasis industri, perdagangan dan pariwisata. Dan mehidupkan industri kreatif untuk ibuk rumah tangga dengan idustri rumahan agar bisa menopang keuangan keluarga, sehingga kesejahteraan masyarakat terwujud,” jelasnya.
Prioritas lainnya, kata Desri, adalah pembenahan infrastruktur di Padang Pinggiran Kot (Papiko) yang masih tertinggal dari pusat kota. Apatah lagi, calon Walikota nomor urut 1, Emzalmi adalah ahli penataan kota.
“Soal Baznas seperti yang disampaikan Pak Kiki, memang kami kerap mendapat informasi seperti itu. Insya Allah, nanti kita benahi. Jika kami terpilih, Baznas kami serahkan kepada ahlinya. Kepada ulama yang paham dengan agama. Baznas harus diisi orang-orang yang menjaga amah umat sesuai dengan kopetensi, bukan sesuai keinginan politik semata, untuk memutus mata rantai kesembarawutan yang ada,” tukuknya.(bambang)