PADANG – Hampir memasuki satu tahun diluncurkannya program sekolah cerdas bencana di Padang. Program ini sudah membuat warga sekolah semakin paham tentang bencana, upaya mitigasi bencana serta apa yang harus dilakukan pasca bencana.
Hal itu diakui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, Edi Hasymi di Padang, Jumat (29/6). Disebutkannya, sekolah di Padang banyak terdapat di kawasan zona merah tsunami sehingga warga sekolah harus mengetahui dan betul-betul paham tentang kebencanaan tersebut.
Dengan demikian, sekolah cerdas bencana tersebut sangat dibutuhkan di Padang dan itu sudah dimulai satu tahun lalu. Padang berada di pesisir pantai barat pulau Sumatera dan juga pintu gerbang barat Indonesia dari Samudra Hindia, setidaknya menjadikan Kota Padang sesuai topografi salah satu daerah yang masuk kategori sangat rawan bencana.
“Oleh sebab itu, kita menginginkan di samping masyarakat, warga sekolah di Kota Padang harus cerdas dalam mitigasi bencana. Salah satunya melalui program Sekolah Cerdas Bencana ini,” sebut Edi Hasymi.
Edi melanjutkan, program Sekolah Cerdas Bencana ini diterapkan ke semua sekolah di Padang baik negeri ataupun swasta. Pihaknya hanya memfokuskan kepada SD-SLTP, karena untuk SLTA sudah berada di naungan pemerintah provinsi.
“Kita mungkin bisa berkaca pada gempa bumi yang terjadi di Padang 2009 lalu,” katanya. (syawal)
