JAKARTA – Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar DPD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridwan Bae me-warning atau mengingatkan para pemrakarsa Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub Golkar, agar jangan coba-coba melengserkan Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum. Dia minta hentikan manuver-manuver yang tak jelas, karena dampaknya sangat merugikan partai.
“Kalau ingin maju jadi ketua umum, sabarlah. Tunggu satu tahun lagi (Munas). Nggak usah desak-desak Munaslub, itu akan hancurkan Golkar,” kata Ridwan Bae melalui siaran pers tertulisnya, Kamis (13/7/2023).
Ridwa Bae pun mengingatkan kalau waktu tinggal sedikit, tepatnya hanya 7 bulan. Karenanya, kalau ada sekelompok pihak memaksa Munaslub itu, sama saja meluluhlantakkan Golkar.
“Ingat, Munaslub itu dampaknya besar. Jadi sudahi lah manuver-manuver yang nggak jelas itu. Mari bangkit, bangun Golkar. Jangan kuyo-kuyo Airlangga, dia nggak salah,’’ pinta pimpinan Komisi V DPR RI ini lagi.
Terakhir, Ridwan Bae mengatakan, rendahnya elektabilitas Airlangga sebagai calon presiden (Capreas) yang digadang-gadang Partai Golkar selama ini, bukan kesalahan yang bersangkutan. Tetapi para Anggota DPRD Kabupaten/Kota, Anggota DPRD Provinsi, dan juga kader-kader yang duduk xsebagai Anggota DPR RI.
“Mereka itu tidak mau berupaya atau kerja keras memperjuangkan Airlangga supaya elektabilitas tinggi. ’Yang kerja di lapangan untuk mensosialisasikan Airlangga itu para kader Golkar yang duduk di Anggota DPRD Kabupaten/Kota, Anggota DPRD Provinsi, dan Anggota DPR RI, bukan Airlangga. Jadi, yang salah itu mereka, bukan Airlangga. Mereka nggak mau kerja secara maksimal untuk sosialisasikan Airlangga. Kenapa Airlangga yang disalahkan,’’ tegasnya.
Tak Ada Munaslub
Sementara itu dari Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menutup pintu Munaslub. Ia mengatakan, tidak akan ada Munaslub Partai Golkar untuk melengserkan dirinya dari kursi ketua umum
“Siapa pun yang berminat menjadi ketua umum Golkar, dapat bertarung di Munas berikutnya, tahun 2024. Ya itu tadi saya katakan, kan tidak ada (munaslub), munas (tahun) 2024, silakan kalau berminat jadi ketua umum Golkar ke 2024,” tegasnya.
Ia mengklaim, Golkar tetap solid meski ada isu munaslub yang berembus dalam beberapa waktu terakhir. Ia menyebutkan, sikap politik Partai Golkar dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah diputuskan lewat rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Golkar pada Juni 2023.
“Kita sudah Rakernas dan itu selesai, mekanismenya selesai,” kata Airlangga seraya menambahkan bahwa Rakernas tersebut memberi mandat kepada dirinya untuk menetapkan calon presiden, wakil presiden, dan koalisi yang dipilih oleh Partai Golkar.
Sebelumnya, sejumlah tokoh senior Partai Golkar meminta DPP Golkar menggelar Munaslub, untuk mengganti Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum. Permintaan tersebut disampaikan salah satu tokoh senior Partai Golkar Lawrence T.P Siburian dalam forum ‘Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar’ di Hotel Sultan Jakarta, Rabu kemarin (12/7/2023).