PADANG-Tak hanya di sepanjang pantai Pariaman, ubur-ubur jenis Bluebottle yang beracun juga bermunculan di kawasan Pantai Pasia Jambak, Kecamatan Koto Tangah sejak Sabtu (5/10) lalu.
Keberadaan ubur-ubur itu bisa membuat aktivitas nelayan terganggu dan para pengunjung yang datang, terutama anak-anak yang tak mengetahui bahwa binatang itu bisa mematikan manusia jika tersengat.
Untuk itu, anggota Komisi IV DPRD Padang, Wismar Pandjaitan meminta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk mengambil tindakan cepat, agar masalah ini segera dapat diatasi.
Selain itu, dengan terganggunya aktivitas nelayan, tentu saja akan mengganggu ketersediaan ikan di kawasan itu.
“DKP agar bertindak cepat dalam menyikapi persoalan ini. Dan kepada nelayan diinggatkan agar selalu waspada dalam melakukan aktivitas melaut, jika tak memungkinkan berhenti dulu,” ucap kader PDI-P ini, kemarin.
Disamping kepada warga dan wisatawan yang mendatangi Pasia Jambak, tak mendekat ke pantai, apalagi anak-anak bermain tanpa pengawasan.
“Pengunjung dan warga agar selalu mengawasi anak-anaknya, jangan sampai terkena oleh ubur-ubur itu. Meskipun sudah mati dan terdampar di pantai, ubur-ubur jenis ini tetap berbahaya,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang, Guswardi mengimbau kepada para nelayan untuk tidak menangkap ikan di bibir pantai sementara, ini demi kenyamanan para nelayan dan menghindari korban jiwa.
Untuk tindakan yang akan dilaksanakan instansinya, pihaknya akan mengupayakan menangkap dengan jaring, supaya aktivitas nelayan mencari ikan tak terganggu dan kelangkaan ikan tak terjadi.
“Dan kepada masyarakat atau pengunjung diminta tak lengah dalam hal ini, apalagi anaknya dilepaskan bermain tanpa kontrol. Ini kan bahaya dan resikonya besar jika tersengat,” ujarnya.(105)