PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memperkirakan puncak penyebaran covid-19 di Sumbar pada 24 sampai 27 Mei 2020. Perkiraan itu berdasarkan dari puncak masyarakat pulang kampung, karena Lebaran.
Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit usai Gubernur Irwan Prayitno menggelar video telecomfeerence dengan bupati/walikota bersama sejumlah pakar, Kamis (2/4) di Rumah Bagonjong Kantor Gubernur Sumbar.
Pada kesempatan itu hadir empat pakar kesehatan, diantaranya Dr. Ridamda, Ahli kesehatan Masyarkat, Dr. Amdani Kepala Labor Fakultas Kedokteran Unand dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand, Defriman.
“Kita perkirakan puncaknya covid-19 diperkirakn 24, 25, 26, 27 Mei. Karena perantau mudik semua karena memasuki libur lebaran 1441 Hijriyah. Penyebaran akan terjadi pada kesempatan itu,”sebutnya.
Untuk itu, disepakati semua pendatang benar-benar harus diperiksa. Benar-benar harus tertib mendaftarkan diri untuk diperiksa.
“Semua pendatang benar-benar harus didata. Dikontrol oleh pemerintah setempat, dan dinas kesehatan,”ujarnya.
Selain kebijakan itu, imbauan jaga jarak, tidak boleh lakukan kerumunan tetap dijalankan. Karena hanya langkah itu yang paling efektif dilakukan memutus rantai penyebaran virus korona.
Meski begitu, Pemprov Sumbar tetap mempersiapkan sejumlah skenario dalam kondisi terburuk. Salah satunya dengan menyediakan rumah sakit rujukan dimasing-masing kabupaten/kota.
Meski saat ini sudah ada dua rumah sakit daerah yang menyatakan siap digunakan untuk penanganan covid-19, namun tetap dipersiapkan tempat didaerah. Guna menekan lonjakan pasien ke rumah sakit, nantinya pemanfaatan fasilitas kesehatan juga diperketat.
“Jika hanya gejala, maka pemeriksaan cukup pada fasilitas kesehatan terendah. Tidak langsung dirujuk pada rumah sakit penanganan covid-19,”ujarnya. (hms sumbar*)