A political candidate can have the best policy ideas, a dynamic personality and leadership style, a rock-solid moral compass, and a tremendous work ethic—but none of these traits will get him or her elected without voter awareness and action. Political canvassing can deliver this awareness and action to the politician, which makes it an essential tool in the get out the vote effort that leads up to Election Day.
Artinya: Seorang kandidat politik bisa saja mempunyai ide-ide kebijakan terbaik, kepribadian dan gaya kepemimpinan yang dinamis, pedoman moral yang kokoh, dan etos kerja yang luar biasa—namun tidak satu pun dari sifat-sifat ini yang akan membuat dia terpilih tanpa kesadaran dan tindakan pemilih. Pengumpulan suara politik dapat memberikan kesadaran dan tindakan ini kepada para politisi, yang menjadikannya sebagai alat penting dalam upaya perolehan suara menjelang Hari Pemilu.
Apa itu canvassing politik? Canvassing politik adalah metode yang biasa digunakan oleh sejumlah kandidat dari berbagai partai politik untuk menarik suara maupun perhatian pemilih dalam pemilihan umum.
Pegiat media sosial Indonesia Nof Hendra menyampaikan kepada awak media Rabu malam (27/12/2023) bahwa metode ini disebutnya menjadi salah satu contoh dari sinergitas antara partai politik, konsultan, tim pemenangan, relawan & simpatisan sebagai bagian dari mesin politik pemenangan seorang caleg.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa ini adalah strategi peningkatan kesadaran, edukasi politik dan pengumpulan informasi yang diluncurkan untuk memberikan informasi kepada pemilih mengenai pemilu, meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihan untuk mendukung calon anggota legislatif (caleg) tertentu, mendorong calon pemilih, dan memobilisasi calon pemilih untuk memilih.
Penggemar olahraga renang ini melanjutkan, sebagai contoh bahwa seorang caleg DPR RI di Dapil Sumbar 1, Drs. H. Marlis, MM dari Partai Nasdem No. Urut 8 mampu merencanakan pelaksanaan canvassing politik ini dengan baik, efektif dan efisien di berbagai daerah kabupaten/kota di Dapil Sumbar 1.
“It is very reasonable that armed with being a successful businessman and his experience in the field of organizations and political parties, the people’s hopes are focused on Marlis for DPR RI.” (Red: “Ini sangat beralasan bahwa dengan berbekal sebagai pengusaha sukses dan pengalamannya dibidang organisasi dan partai politik, harapan masyarakat tertumpu pada Marlis for DPR RI.”), ungkapnya.
Menurut Nof Hendra, contoh konkret penggunaan metode canvassing dalam pemilu legislatif ini akan dapat terlihat ketika seorang konsultan politik mulai mengarahkan caleg untuk membentuk koordinator mobilisasi pemilih per TPS. Mereka dibentuk dengan tujuan mengajak para pemilih yang sudah teridentifikasi sebagai calon pemilih potensial.
Sementara itu Koordinator Daerah (Korda) Kabupaten Dharmasraya Tim Pemenangan Marlis (TPM 24), Richard mengatakan bahwa ada banyak metode kampanye yang bisa dilakukan oleh peserta pemilu mulai dari pertemuan terbatas, berdialog atau tatap muka (canvassing politik) dengan calon pemilih, penyebaran bahan kampanye, pemasangan alat peraga kampanye hingga kampanye digital di media sosial atau di media online. (*)