Hendri Nova
Wartawan Topsatu.com
Bangkit dari keterpurukan pasca banjir lumpur Lapindo, mutlak dilakukan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bencana lumpur yang tak juga bisa ditemukan solusinya, disulap jadi kawasan wisata yang kini banyak dikunjungi orang Indonesia, maupun mancanegara.
Melihat perkembangan ini, maka Industri Kecil dan Menengah (IKM) diKecamatan Tanggulangin yang sempat terpuruk, perlahan bangkit lagi. Apalagi dengan turun tangannya Kementerian Perindustrian yang menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dalam rangka pelaksanaan Program Revitalisasi Sentra IKM di Kecamatan Tanggulangin, tentu semuanya bisa menjadi lebih baik.
Sasaran dari program revitalisasi tersebut, seperti dikutip dari kemenperin.go.id antara lain untuk memacu produktivitas dan daya saing dari para perajin yang mayoritas memproduksi barang jadi kulit.
“Dengan dilakukannya revitalisasi ini, diharapkan juga dapat memberikan daya tarik bagi para wisatawan yang datang berkunjung, sehingga meningkatkan kenyamanan dan perekonomian di sentra IKM Tanggulangin,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (20/6).
Gati menjelaskan, langkah strategis ini diyakini akan mampu mengembalikan kejayaan Sentra IKM Tanggulangin pasca bencana lumpur yang melanda wilayah tersebut, sehingga membawa manfaat bagi kesejahteraan para perajin IKM di Tanggulangin dan semakin mengukuhkan predikat Sidoarjo sebagai Kota UKM.
“Untuk itu, dalam implementasinya, program revitalisasi ini sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga terkait,” ujarnya.
Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin ini meliputi sektor industri tas, koper dan keunggulan produk lokal lainnyamelalui strategi transformasi fisik, ekonomi dan kultural. Upaya ini agar menjadikan sentra IKM Tanggulangin sebagai Kawasan Wisata Terpadu yang memiliki konsep 3 in 1, yaitu wisata belanja, wisata budaya dan kuliner, serta wisata edukasi industri.
“Revitalisasi fisik dilakukan melalui pengembangan sembilan identitas lokal, diantaranya pintu gerbang utama, area pejalan kaki, desain kursi taman, tugu tas, storyboard dan mural wisata edukasi, taman budaya dan kuliner, workshop wisata edukasi industri, sertamoda transport kawasan wisata,” paparnya.
Selain itu, dijalankan pula revitalisasi kelembagaan, diantaranya promosi Kawasan Wisata Terpadu Tanggulangin, community branding, promosi produk, mendorong perajin melakukan pemasaran online melalui e-Smart IKM, mendorong tumbuhnya kuliner lokal, peningkatan kapasitas produksi, pemetaan IKM Tanggulangin, menampilkan atraksi seni dan budaya lokal Jawa Timur, serta mempromosikan busana lokal melalui seragam pramuniaga.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengaku optimistis, revitalisasi ini akan meningkatkan kinerja bisnis IKM Tanggulangin serta jumlah kunjungan wisatawanya.
“Saat ini, kunjungan wisatawan ke Sentra IKM Tanggulangin sudah mulai mengalami peningkatan,” ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri pada tahun 2014 sebanyak 104.053 orang, mengalami peningkatan sekitar 135 persen sehingga menjadi 244.974 orang pada tahun 2016.
Saiful menceritakan, aktivitas produksi di Tanggulangin dimulai sejak tahun 1939 yang diawali dengan banyaknya perajin yang memproduksi tas dan koper kulit.Kemudian, jumlah perajin terus berkembang pada tahun 1976 dengan didirikan Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako) yang mewadahi pelaku IKM tas dan Koper di Tanggulangin.
“Pada tahun 1985 mulai bermunculan perajin yang membuka toko di depan rumah dan menjadi daerah tujuan wisata belanja produk tas dan koper yang cukup terkenal di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Kemenperin mencatat, saat ini anggota Intako sebanyak 298 unit usaha, sedangkan jumlah IKM di Tanggulangin mencapai 798 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 2.500 orang.
Tentang Tanggulangin
Tanggulangin seperti dikutip dari wisatasidoarjo.com adalah salah satu wilayah kecamatan di Sidoarjo yang kebanyakan penduduknya merupakan industri kecil kerajinan kulit. Sentra kerajinan kulit di Tanggulangin itu berlokasi di Jl. Kludan Raya Tanggulangin.
Berbagai macam kebutuhan yang berbahan kulit di produksi di tempat ini mulai dari sandal, sepatu, tas , dompet, koper, jaket serta barang yang berbahan dasar kulit lainya.
Kerajinan kulit sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 1939 , pada saat itu beberapa perajin Tas Tanggulangin memulai dengan pembuatan tas dan koper. Pada tahun 1976 didirikanlah Koperasi Industri Tas dan Koper atau yang disebut INTAKO.
Kawasan ini tergolong ramai pengunjung, jarang sekali didapati sepi dari pengunjung, puncak keramaian pengunjung terjadi bila menjelang musim liburan sekolah / libur nasional, pengunjung berdatangan dari berbagai daerah di tanah air, bahkan ada pula dari manca negara.
Sangat mudah untuk mencapai salah satu objek wisata belanja terkemuka di Jawa Timur ini, karena letaknya ada di jalan raya Malang-Sidoarjo dan beberapa meter dari jalan raya Malang-Surabaya (lewat tol). Sekitar 20 km Bila dari Bandara Internasional Juanda.
Apalagi Anda yang ingin melihat Lumpur Lapindo di Porong, maka Anda akan merugi apabila tidak singgah di Sentra Kerajinan Kulit Tanggulangin, karena letaknya hanya sekitar 100 meter dari wisata lumpur Lapindo.
Ketika memasuki area Industri kecil Tanggulangin, anda akan disambut oleh banyak ruko yang berbaris rapi disisi kanan maupun disisi kiri jalan. Untuk pengunjung yang suka fashion , di kawasan ini juga penuh toko-toko dengan desain fashionable tentunya dengan banyak pola ter-update yang biasa dapat anda lihat dijendela mereka.
Oleh karena itu, pelanggan bisa saja menikmati window shopping, sebelum memasuki toko untuk memilih. Berbagai produk yang ditawarkan memiliki variant harga yang kompetitif antar toko dan relatif murah, berkisar antara Rp35.000 s/d puluhan juta rupiah.
Walaupun dengan harga yang relatif murah tetapi untuk segi kualitas jangan di anggap remeh ,karena memang sudah terbukti hasil dari pengrajin kulit Tanggulangin telah terkenal oleh masyarakat Jawa Timur akan kualitas yang tinggi serta keawetan produknya.
Jika anda warga luar Kota Sidoarjo yang ingin berkunjung ke kawasan wisata belanja Sentra Kerajinan Kulit Tanggulangin, anda tidak perlu khawatir jika ingin bermalam beberapa hari di Kota Udang ini, karena dekat dengan berberapa hotel di Sidoarjo dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Wisma Thamrin, Delta Sinar Mayang setara bintang II, dan Sun Hotel Sidoarjo, hotel bintang tiga.
Wisata 3 in 1
Sebagai kawasan wisata terpadu yang memiliki konsep 3 in 1, yaitu wisata belanja, wisata budaya, dan kuliner, serta wisata edukasi industri, maka semua pihak harus bahu membahu membuat imej mengesankan bagi para wisatawan yang datang.
Jika mereka memiliki kesan yang bagus, maka mereka akan menceritakan pengalaman mengesankannya pada rekan-rekannya yang lain. Tak tertutup kemungkinan bakal datang lagi pada kesempatan lainnya.
Sebagai wisata belanja, hendaknya harga yang ditawarkan lebih rendah dari yang lain. Dengan kualitas yang bagus, harga miring, akan membawa Tanggulangin sebagai pasar grosir murah terkenal sampai mancanegara.
Sementara sebagai wisata budaya, kuliner dan edukasi industri, harus dibuat ciri khas yang membedakannya dengan daerah lain. Harus ada lokasi terbuka yang bisa dilihat siapa saja, sebagai ajang kreasi budaya.
Bisa jadi anak-anak yang sedang berlatih menari tradisional atau tradisi-tradisi unik yang bisa mengundang decak kagum warga, harus dijadikan suguhan yang wajib ada. Dengan demikian, akan banyak kenangan sepulang dari Tanggulangin.
Sedangkan untuk kuliner, harus ada kuliner unik yang membuat orang ingin mencicipinya. Tentunya kreasi sangat dibutuhkan, semisal dengan mengawinkan kuliner tradisional dengan kuliner kekinian.
Sementara untuk tujuan edukasi industri, harus dibina pelatih khusus yang bisa memandu wisatawan ke lokasi-lokasi yang ingin mereka lihat. Dengan demikian pengunjung merasa nyaman dengan didukung keramahan warga dalam sikap hidup sehari.
Wisata 3 in 1 akan menjadi kenangan yang sangat berharga, sehingga akan membuat wisatawan datang lagi di waktu yang lain. Jika wisatawan datang, itu berarti uang juga datang untuk rakyat Tanggulangin. (*)