Sementara, Yayasan Octo Touch dipimpin oleh ibu Octorina Basushanti, fouder sekaligus trainer dari Yayasan Octo Touch. Yayasan ini menawarkan workshop aplikatif, karena 85 persen bisa diterapkan oleh para peserta workshop HTHT.
Menurut Octorina, kegiatan Pelatihan HTHT akan sangat membantu tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus dan para penyandang disabilitas, serta para orangtua dan pendamping ABK. Karena selain mengadakan workshop, HTHT juga membuka kelas coaching klinik bagi para orangtua, terapis dan perawat. Coaching Clinic biasanya diadakan esok harinya, setelah pelaksanaan pelatihan HTHT.
Menurut Octorina pekerjaan sebagai pendamping ABK dan penyandang disabilitas tidak mudah, namun sebagian pihak kerap memandang sebelah mata. Yayasan Octo Touch membutuhkan support yang lebih, karena untuk menerima dan menangani ABK dan penyandang disabilitas butuh perjuangan yang luar biasa dibandingkan anak normal lainnya.
Dalam pelatihan HTHT ini, para peserta mendapat pelatihan dengan 3 metode pembelajaran, yakni Interaktive Lecturing, dimana pengajar melibatkan peserta secara aktif hingga terjadi informasi dua arah, metode Audio visual yakni menggunakan alat bantu slide dan video agar peserta mempelajari pengalaman yang telah terjadi sebelumnya, serta metode Behavior Modelling, dimana peserta diajak merealisasikan kemampuan yang diberikan oleh pengajar untuk bersama-sama dapat memberikan umpan balik. (107)