PULAU PUNJUNG – Rencana pembangunan akses jalan ke pintu Tol Trans Sumatera antara Dharmasraya -Indragiri Hulu, Provinsi Riau masih menjadi perbincangan di jajaran kedua pemerintahan tersebut. Untuk mempercepat realisasi program Bupati Sutan Riska itu perlu dukungan SDM andal.
Sejak direncanakan 2020 lalu, sampai saat ini rencana cemerlang tersebut masih tersendat lantaran belum lengkapnya dokumen yang diperlukan dalam pengusulan ke pihak pemerintah pusat.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Adlisman mengatakan, untuk tahapan pengusulan harus melalui sejumlah proses sebelum usulan pembangunan feeder tol Dharmasraya-Indragiri Hulu itu benar-benar terwujud.
“Diantaranya penyiapan dokumen perencanaan, seperti pra study kelayakan atau fisibility study (FS), Study Kelayakan FS, dokumen Detail Engineering Design (DED) berupa gambar detail bangunan atau bestek yang memuat rencana teknis proyek, ” ungkap Adlisman dalam pertemuan pembahasan perihal usulan pembangunan feeder tol Dharmasraya, Inhu di Aula Lantai 1 Kantor Bupati Dharmasraya, baru- baru ini.
Lanjut Adlisman, gambar rencana teknis ini meliputi arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Selain itu, sesuai regulasi yang berlaku bahwa kegiatan pembangunan harus dilampirkan berkas dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan atau Amdal, yang juga memuat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi baik itu mengenai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan, sosial kemasyarakatan dan lain sebagainya.
Menurutnya, langkah itu, akan semakin kuat dan optimal jika dilakukan bersama-sama dan seluruhnya sepakat untuk berjuang mewujudkan pembangunan feeder tol Dharmasraya-Indragiri Hulu demi kemajuan daerah masing-masing.