BALIGE – Calon Wakil Presiden RI nomor urut 01, KH Maruf Amin, diberikan ulos oleh warga Tanah Batak sebelum melakukan ziarah ke makam raja-raja Sisingamangaraja di Kota Balige, Tapanuli Utara, Jumat (5/10).
Kiai Maruf yang hadir bersama sang istri, Wury Estu Handayani, berziarah dengan ditemani sejumlah kepala daerah wilayah sekitar Danau Toba. Rombongan berziarah dan mengitari kompleks makam.
Usai berziarah, Kiai Maruf mengaku tersanjung dengan kehangatan sambutan dari warga Tapanuli Utara. Dia mengaku senang diberikan ulos.
Kiai Maruf lalu mengajak semua pihak bersyukur atas warisan Indonesia merdeka yang merupakan hasil para perjuangan pendiri bangsa.
“Para pendiri bangsa menebus negara ini dengan darah dan air mata. Salah satu pahlawan kita adalah Raja Sisingamangaraja XII. Mari berterima kasih atas dedikasi dan pengorbanan beliau,” kata Kiai Maruf, Jumat (5/10).
Kini, pendiri bangsa sudah mewariskan landasan yang kuat, yakni Pancasila dan UUD 1945. Disebutnya, Pancasila adalah titik temu. Dengan Pancasila, bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai aliran, paham, dan agama, bisa bersatu. “Pancasila adalah rahmat bagi bangsa Indonesia,” kata Kiai Maruf.
Begitupun UUD 1945, yang merupakan kesepakatan para elemen bangsa dan negara. Karena keberadaan Pancasila dan Konstitusi itu, Kiai Maruf menyebut Indonesia sebagai negara kesepakatan, atau negara konsensus.
“Karenanya, marilah warisan pendiri bangsa ini kita jaga. keutuhan, kerukunan antar agama, suku, ras,” kata Kiai Maruf.
“Kerukunan bukan barang murah, tapi sebagai bangsa kita bisa menjaganya. Apalagi masyarakat Batak, yang punya landasan paradigma yakni Dalihan Na Tolu. Dengan Dalihan Na Tolu, bangsa ini bisa kuat dan hebat karena bersatu,” ujarnya.
Selesai acara, Kiai Maruf diberikan sejumlah cinderamata oleh tokoh adat setempat. Dari kopi Siborong-borong hingga miniatur rumah adat batak. (aci)