Zuhrizul : Tim AMIN Sumbar Belum Pernah Terima Dukungan dari Forum Ulama Sumbar

PADANG – Semakin dekat hari pemilihan umum (Pemilu) 2024 berbagai cara dilakukan tim sukses untuk menarik simpati rakyat bagi calon presiden yang diusungnya. Bahkan, ada yang mendeklarasikan dukungan dari kelompok organisasi kemasyarakatan dan kemahasiswaan yang kredibilitasnya banyak dipertanyakan publik.

Juru Bicara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sumbar Muhammad Zuhrizul mengatakan bahwa masyarakat sudah cerdas dan rasional sehingga tidak mudah terpengaruh pada klaim-klaim dukungan yang direkayasa untuk meraih kemenangan.

“Makin hari makin banyak kita lihat rekayasa politik murahan. Tapi, masyarakat umum mudah menebak mana dukungan-dukungan yang murni dari organisasi atau tokoh kredibel dan kompeten, dan mana dukungan yang abal-abal,” ungkap Zuhrizul di Padang, Sabtu (3/2/2024).

Muhammad Zuhrizul yang juga Koordinator Relawan Anies (Amanat Indonesia) Sumbar yang mengikuti proses mulai dari pencalonan Anies dari partai sejak awal belum pernah mendengar adanya dukungan dari forum atau organisasi yang abal-abal.

Misalnya dari kalangan ulama yang mendukung Anies, kata Zuhrizul, benar-benar para ulama yang dikenal luas oleh masyarakat dan memiliki pengikut yang besar di seluruh Indonesia bahkan dunia. Rekam jejaknya juga bisa dilihat di kehidupan nyata hingga dunia maya seperti media sosial dan mesin pencarian Google.

“Kalau Pak Anies, dukungannya jelas dari Ijtima’ Ulama. Para ulama yang mendukung, kredibilitasnya diakui dan memiliki umat pengikut yang besar, seperti Ustad Abdul Samad, contoh nyatanya. Di berbagai daerah, seperti di Jabar, Jatim, Jateng dan Sumsel baru-baru ini kita lihat para ulama juga memberikan dukungannya dengan kesadaran sendiri, tidak direkayasa. Begitu juga para kiai dan cendikiawan. Semuanya orang-orang baik dan berakal sehat,” ungkap Zuhrizul.

Untuk itu, Zuhrizul mengingatkan para tim sukses jangan sampai karena kepanikan dan nafsu politik takut kalah justru merekayasa dukungan dengan mengatasnamakan ulama dan organisasi tidak jelas.

“Merekayasa sesuatu yang tidak ada, itu namanya politik murahan dan malah membuat masyarakat bukannya simpatik tapi diketawain. Kita bisa lihat reaksi masyarakat di media sosial dan di lapau-lapau,” ujar Zuhrizul yang juga Caleg DPR RI dari PKS Dapil Sumbar 1.

Dijelaskan Zuhrizul, adanya fenomena gerakan rakyat semesta yang gelombangnya begitu besar mendukung AMIN di hampir seluruh daerah akhir-akhir ini memang membuat tim sukses capres tertentu panik.

“Katanya survei tinggi, tapi kok panik. Tim sukses capres tertentu khawatir dengan gerakan rakyat dukung MIN yang menggelinding bak bola salju dan terus membesar hingga hari pencoblosan 14 Februari. Dukungan ini riil gerakan akar rumput tanpa rekayasa dan tanpa dibayar. Mereka hadir di manapun Anies kampanye karena ingin mendengarkan gagasan capres, bukan nyanyi-nyanyi dan joget-joget ga jelas,” jelas Zuhrizul.

Zuhrizul juga menyampaikan masyarakat dari kalangan generasi muda yang mendukung AMIN juga terus membesar dan dengan kesadaran sendiri ikut menyebarkan pesan-pesannya perubahan di media sosial mereka masing-masing.

“Generasi muda kita sudah cerdas dan tidak bisa dirayu dengan hiburan joget-joget. Mereka bisa saja saja ikut hadir joget-joget karena gratis, tapi soal pilihan tentu saja mereka tahu sosok yang jelas-jelas punya gagasan, rekam jejak dan membawa perubahan bagi masa depan bangsa,” tandasnya.

Zuhrizul juga menyinggung soal demokrasi di negeri ini yang sedang tidak baik-baik saja. Menyikapi itu, para mahasiswa dan guru besar di kampus-kampus sudah bergerak.

“Kini gerakan rakyat tak bisa dibendung. Rakyat sudah tahu kondisi bangsa sedang tidak baik-baik saja. Demokrasi kita dilukai rezim dengan cara-cara tidak fair. Kondisi bangsa tidak bisa diperbaiki dengan joget-joget dan bagi-bagi bansos dari uang rakyat. Rakyat butuh perubahan untuk memperbaiki kehidupannya yang lagi susah saat ini,” tegas Zuhrizul. (rel)